pada tahun-tahun sebelumnya, ada beberapa upaya untuk mengembalikan benda-benda budaya Indonesia yang diambil oleh Belanda selama masa kolonial. Beberapa benda budaya tersebut termasuk patung-patung, arca, manuskrip, dan artefak budaya lainnya. Banyak benda-benda ini memiliki nilai budaya dan sejarah yang besar bagi Indonesia.
Pemerintah Indonesia dan Belanda telah melakukan kerja sama dalam mengembalikan beberapa benda budaya tersebut. Sebagai contoh, pada tahun 2013, Belanda mengembalikan sebuah lonceng tua dari abad ke-18 yang diambil dari sebuah gereja di Lombok. Kemudian, pada tahun 2019, Belanda mengembalikan sejumlah benda budaya lainnya, termasuk keris, manuskrip, dan lukisan-lukisan penting.
Perjuangan untuk mengembalikan benda-benda budaya terus berlanjut, dan beberapa benda mungkin telah dikembalikan setelah pengetahuan saya terakhir. Saya menyarankan Anda untuk mencari berita terbaru atau menghubungi instansi pemerintah atau lembaga budaya terkait di Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini tentang upaya pengembalian benda-benda budaya tersebut.
Belanda siap mengembalikan 472 objek benda budaya penting peninggalan sejarah Indonesia kepada Indonesia. Ratusan benda budaya itu dibawa secara tidak sah dan diperoleh secara paksa atau dijarah selama masa kolonial.
Pengembalian ini merupakan keputusan Sekretaris Negara untuk Urusan Kebudayaan dan Media Belanda, Gunay Uslu, usai mendapat rekomendasi Komite Penasihat Pengembalian Benda Budaya dari Masa Kolonial.
“Ini adalah momen bersejarah,” kata Gunay Uslu dalam berdasarkan keterangan Kedutaan Kerajaan Belanda, Kamis 6 Juli, disitat Antara.
Benda-benda budaya yang dikembalikan di antaranya harta karun Lombok, empat arca Singasari, sebilah keris dari Klungkung, Bali, dan 132 benda seni rupa modern dari Bali yang dikenal sebagai koleksi Pita Maha.
Benda-benda tersebut saat ini menjadi koleksi Museum Nasional Kebudayaan Dunia di Leiden dan Rijksmuseum di Amsterdam, Belanda.
Penyerahan benda-benda tersebut akan berlangsung di Museum Nasional Etnologi di Leiden pada 10 Juli 2023 mendatang
“Ini pertama kalinya kami mengikuti rekomendasi komite untuk mengembalikan benda-benda yang seharusnya tidak pernah dibawa ke Belanda,” ujar Gunay Uslu.Uslu menambahkan bahwa dia berharap kerja sama yang lebih erat dengan Indonesia pada berbagai bidang, seperti penelitian koleksi dan pertukaran benda-benda antar museum.
Indonesia pada tahun lalu meminta pengembalian sejumlah benda budaya yang sangat penting bagi negara. Sejarah benda-benda tersebut kemudian diteliti oleh Museum Nasional Kebudayaan Dunia, berdiskusi dengan para ahli Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian, komite merekomendasikan agar benda-benda tersebut dikembalikan kepada Indonesia.