Proyek Manhattan
Proyek Manhattan adalah nama kode untuk proyek penelitian dan pengembangan senjata nuklir yang dilakukan oleh Amerika Serikat selama Perang Dunia II. Proyek ini dimulai pada tahun 1942 dan berlangsung hingga 1946. Tujuan utama Proyek Manhattan adalah untuk mengembangkan bom atom yang dapat digunakan dalam pertempuran.
Proyek ini diprakarsai oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Franklin D. Roosevelt, yang mendapat informasi tentang kemungkinan pengembangan senjata nuklir oleh Nazi Jerman. Tim ilmuwan, fisikawan, insinyur, dan personel militer dikerahkan untuk bekerja pada proyek ini di berbagai lokasi di Amerika Serikat, dengan pusat penelitian utama di Laboratorium Los Alamos di New Mexico.
Salah satu tokoh terkenal yang terlibat dalam Proyek Manhattan adalah fisikawan teoretis J. Robert Oppenheimer, yang menjadi direktur ilmiah proyek ini. Proyek ini melibatkan pemisahan isotop uranium-235 dan penambangan plutonium-239, yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar untuk bom atom.
Pada tanggal 16 Juli 1945, uji coba bom atom pertama, yang dikenal sebagai "Trinity Test," dilakukan di Alamogordo, New Mexico, dan berhasil. Ini merupakan uji coba pertama dari bom atom dalam sejarah manusia. Kemudian, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, bom atom diledakkan di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, mengakhiri Perang Dunia II.
Proyek Manhattan memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap sejarah dan perkembangan teknologi. Pengembangan senjata nuklir selanjutnya membawa negara-negara ke dalam era perlombaan senjata nuklir, dan juga memunculkan ketegangan antara negara-negara dengan kemampuan nuklir.